laman

Kamis, 17 Maret 2011

PutRi's World : LiVe, LaUgh, SaD, aNd LoVe: Nikmatnya Pacaran Setelah pernikahan

PutRi's World : LiVe, LaUgh, SaD, aNd LoVe: Nikmatnya Pacaran Setelah pernikahan: "Asslamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Ba'da tahmid dan shalawat Syukurku kepada Rabb yang telah memintalkan benang-benang nafasku..."

Nikmatnya Pacaran Setelah pernikahan

Asslamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Ba'da tahmid dan shalawat

Syukurku kepada Rabb yang telah memintalkan benang-benang nafasku dengan selaksa ruh tobat. Dengan itu, aku telah menemukan kembali pencerahan diri untuk segera memperbarui tobatku.

Akhi, bersamaan dengan nafas tobat yang tiada dapat kuserahkan kepada siapapun ini, rasanya aku ingin berkata sesuatu kepadamu, bahwa aku telah menemukan Kekasih yang lebih baik darimu. Yang Tak pernah Tidur dan Mengantuk. Ia siap terus menerus Menjagaku, Mengurusiku, dan Memperhatikanku. Ia selalu menemaniku berdua di sepertiga malamku. Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Maha Mencintai yang tiada pernah terbalas cinta-Nya.

Maaf akhi, dan aku pun sadar setelah sekian lama merangkak bahwa dirimu bukanlah apa-apa dibanding Dia. kau sangat lemah, kecil, kerdil, dan tidak ada apa-apa dihadapan-Nya. Ia bisa berbuat apa saja sekehendak-Nya kepadamu. Sementara kau tidaklah dapat berbuat apa-apa. Dan aku sangat mengkhawatirkan kalau Dia cemburu atas hari-hari yang pernah kita tingkahi sebelumnya. Jujur, aku sangat takut kalau hubungan kita selama ini membuat Dia murka kepada kita,khususnya kepadaku. Dan jika itu benar-benar terjadi, sungguh, apalah arti aku hidup di dunia ini hanya karena hubungan yang kita bingkai dalam tali setan ini. Akhi, ia Mahakuat, Mahagagah, Mahaperkasa, dan Mahakeras Siksa-Nya.

Akhi, roncean nafas kita untuk bertobat belumlah habis. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanya dihadapan-Nya. Ia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit kita yang "belum" halal itu, marah karena terpaksa bahwa suatu ketika aku harus membonceng motormu, marah karena lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu. Ia bisa marah, akhi. Ah, dibalik tirai0tirai palsu itu, semuanya belumlah terlambat. Ya. Kalau kita putuskan hubungan kita sekarang. Ia mau memaafkan dan Mengampuni. Ia Maha pengampun. Dia tidak pernah lari dari kita, selama kita masih terus mencari-Nya.

Akhi, aku mohon jangan marah. Aku sudah bertekad untuk benar-benar menyerahkan dan memutuskan seluruh dendam cinta dan haru biru rinduku pada-Nya, tidak pada selain-Nya. Tetapi, tak hanya diriku, akhi. Kau pun bisa menjadi kekasih-Nya. namun salah satunya adalah dengan menjauhi semua hubungan kita selama ini. Juga terus menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Aku ingi bertobat, akhi. Insyaallah. Dia sudah merencanakan masa depan yang indah untuk masing-masing kita. Kalau engkau selalu dan terus berusaha mendekati-Nya, yakinlah kau pasti akan dilambaikan kepada seorang perempuansalihah. Ya, Dia adalah jauh lebih baik dari pada diriku saat ini yang penuh dengan lelumpur dosa. Dia akan membantumu, menjaga diri dan agamamu. Agar dirimu senantiasa terbingkai dalam paragraf kesucian menyambutpernikahan yang suci nanti. Inilah doaku untukmu, semoga kau pun mendoakan aku, akhi.

Akhi, aku adalah masinis yang membawa rangkaian jiwaku. Aku telah memutuskan untuk memutar haluan hidupku yang salah arah ini. tetapi, aku tetap menghormatimu sebagai saudara dijalan-Nya. ya. Saudara di jalan Allah. dan inilah sampul yang menyimpul segala kebaikan antara kita. Lebih dari itu, hingga seluruh Mukmin yang ada di dunia ini. tak mustahil pula bahwa yang demikian akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliau pun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari pada air sirup di rumahmu dan rumahku.

Astagfirullah. maaf akhi, tak baik rasanya aku berlama-lama dalam menulis surat ini. Aku takut akan merusak hati. Goresan pena terakhirku saat ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan "haram" kita selama ini. Insyaallah.
Wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Senin, 07 Maret 2011

Pacaran Dalam Kacamata Islam

Pacaran dalam pandangan Islam
Sebuah fitnah besar menimpa pemuda pemudi pada zaman sekarang. Mereka terbiasa melakukan perbuatan yang dianggap wajar padahal termasuk maksiat di sisi Alloh subhanahu wa ta’ala. Perbuatan tersebut adalah “pacaran”, yaitu hubungan pranikah antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom. Biasanya hal ini dilakukan oleh sesama teman sekelas atau sesama rekan kerja atau yang lainnya. Sangat disayangkan, perbuatan keji ini telah menjamur di masyarakat kita. Apalagi sebagian besar stasiun televisi banyak menayangkan sinetron tentang pacaran di sekolah maupun di kantor. Tentu hal ini sangat merusak moral kaum muslimin. Namun, anehnya, orang tua merasa bangga kalau anak perempuannya memiliki seorang pacar yang sering mengajak kencan. Ada juga yang melakukan pacaran beralasan untuk ta’aruf (berkenalan). Padahal perbuatan ini merupakan dosa dan amat buruk akibatnya. Oleh sebab itu, mengingat perbuatan haram ini sudah begitu memasyarakat, kami memandang perlu untuk membahasnya pada kesempatan ini.

Pacaran dari Sudut Pandang Islam
Pacaran tidak lepas dari tindakan menerjang larangan larangan Alloh subhanahu wa ta’ala. Fitnah ini bermula dari pandang memandang dengan lawan jenis kemudian timbul rasa cinta di hati—sebab itu, ada istilah “dari mata turun ke hati”— kemudian berusaha ingin memilikinya, entah itu dengan cara kirim SMS atau surat cinta, telepon, atau yang lainnya. Setelah itu, terjadilah saling bertemu dan bertatap muka, menyepi, dan saling bersentuhan sambil mengungkapkan rasa cinta dan sayang. Semua perbuatan tersebut dilarang dalam Islam karena merupakan jembatan dan sarana menuju perbuatan yang lebih keji, yaitu zina. Bahkan, boleh dikatakan, perbuatan itu seluruhnya tidak lepas dari zina. Perhatikanlah sabda Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam:

“Ditetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, akan diperolehnya hal itu, tidak bisa tidak. Kedua mata itu berzina, zinanya dengan memandang. Kedua telinga itu berzina, zinanya dengan mendengarkan. Lisan itu berzina, zinanya dengan berbicara. Tangan itu berzina, zinanya dengan memegang. Kaki itu berzina, zinanya dengan melangkah. Sementara itu, hati berkeinginan dan beranganangan sedangkan kemaluan yang membenarkan itu semua atau mendustakannya.” (H.R. Muslim: 2657, alBukhori: 6243)
Al Imam an Nawawi rahimahullah berkata: “Makna hadits di atas, pada anak Adam itu ditetapkan bagiannya dari zina. Di antara mereka ada yang melakukan zina secara hakiki dengan memasukkan farji (kemaluan)nya ke dalam farji yang haram. Ada yang zinanya secara majazi(kiasan) dengan memandang wanita yang haram, mendengar perbuatan zina dan perkara yang mengantarkan kepada zina, atau dengan sentuhan tangan di mana tangannya meraba wanita yang bukan mahromnya atau menciumnya, atau kakinya melangkah untuk menuju ke tempat berzina, atau melihat zina, atau menyentuh wanita yang bukan mahromnya, atau melakukan pembicaraan yang haram dengan wanita yang bukan mahromnya dan semisalnya, atau ia memikirkan dalam hatinya. Semuanya ini termasuk zina secara majazi.” (Syarah Shohih Muslim: 16/156157)
Adakah di antara mereka tatkala berpacaran dapat menjaga pandangan mata mereka dari melihat yang haram sedangkan memandang wanita ajnabiyyah (bukan mahrom) atau lak-ilaki ajnabi(bukan mahrom) termasuk perbuatan yang diharamkan?!


Ta’aruf Dengan Pacaran, Bolehkah?
Banyak orang awam beranggapan bahwa pacaran adalah wasilah (sarana) untuk berta’aruf(berkenalan). Kata mereka, dengan berpacaran akan diketahui jati diri kedua ‘calon mempelai’ supaya nanti jika sudah menikah tidak kaget lagi dengan sikap keduanya dan bisa saling memahami karakter masing-masing. Demi Alloh, tidaklah anggapan ini dilontarkan melainkan oleh orang-orang yang terbawa arus budaya Barat dan hatinya sudah terjangkiti bisikan setan.
Tidakkah mereka menyadari bahwa yang namanya pacaran tentu tidak terlepas dari kholwat(berdua-duaan dengan lawan jenis) dan ikhtilath (lakilaki dan perempuan bercampur baur tanpa ada hijab/tabir penghalang)?! Padahal semua itu telah dilarang dalam Islam.
Perhatikanlah tentang larangan tersebut sebagaimana tertuang dalam sabda Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam:
“Sekalikali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita itu bersama mahromnya.” (H.R. alBukhori: 1862, Muslim: 1338)
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqolani rahimahullah berkata: “Hadits ini menunjukkan bahwa larangan bercampur baur dengan wanita yang bukan mahrom adalah ijma’ (kesepakatan) para ulama.” (Fathul Bari: 4/100)
Oleh karena itu, kendati telah resmi melamar seorang wanita, seorang lakilaki tetap harus menjaga jangan sampai terjadi fitnah. Dengan diterima pinangannya itu tidak berarti ia bisa bebas berbicara dan bercanda dengan wanita yang akan diperistrinya, bebas surat menyurat, bebas bertelepon, bebas berSMS, bebas chatting, atau bercakap-cakap apa saja. Wanita tersebut


Adakah Pacaran Islami?
Ada lagi pemudapemudi aktivis organisasi Islam—yang katanya punya semangat terhadap Islam—disebabkan dangkalnya ilmu syar’i yang mereka miliki dan terpengaruh dengan budaya Barat yang sudah berkembang, mereka memunculkan istilah “pacaran islami” dalam pergaulan mereka. Mereka hendak tampil beda dengan pacaranpacaran orang awam. Tidak ada saling sentuhan, tidak ada pegangpegangan. Masingmasing menjaga diri. Kalaupun saling berbincang dan bertemu, yang menjadi pembicaraan hanyalah tentang Islam, tentang dakwah, saling mengingatkan untuk beramal, dan berdzikir kepada Alloh q serta mengingatkan tentang akhirat, surga, dan neraka. Begitulah katanya!
Ketahuilah, pacaran yang diembelembeli Islam ala mereka tak ubahnya omong kosong belaka. Itu hanyalah makar iblis untuk menjerumuskan orang ke dalam neraka. Adakah mereka dapat menjaga pandangan mata dari melihat yang haram sedangkan memandang wanita ajnabiyyahatau lakilaki ajnabi termasuk perbuatan yang diharamkan?! Camkanlah firman Alloh

“Katakanlah (wahai Muhammad) kepada lelaki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” Dan katakanlah kepada wanitawanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangan mata mereka dan memelihara kemaluan mereka” …. (Q.S. anNur [24]: 3031)
Tidak tahukah mereka bahwa wanita merupakan fitnah yang terbesar bagi laki-laki? Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnahnya wanita.” (H.R. al-Bukhori: 5096)

Segeralah Menikah Bila Sudah Mampu
Para pemuda yang sudah berkemampuan lahir dan batin diperintahkan agar segera menikah. Inilah solusi terbaik yang diberikan Islam karena dengan menikah seseorang akan terjaga jiwa dan agamanya. Akan tetapi, jika memang belum mampu maka hendaklah berpuasa, bukan berpacaran. Rosululloh shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu menikah maka segeralah menikah karena sesungguhnya menikah itu lebih menjaga kemaluan dan memelihara pandangan mata. Barang siapa yang belum mampu maka hendaklah berpuasa karena puasa menjadi benteng (dari gejolak birahi).” (H.R. al-Bukhori: 5066)
Al-Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan: “Yang dimaksud mampu menikah adalah mampu berkumpul dengan istri dan memiliki bekal untuk menikah.” (Fathul Bari: 9/136)
Dengan menikah segala kebaikan akan datang. Itulah pernyataan dari Alloh subhanahu wa ta’ala yang tertuang dalam Q.S. ar-Rum [30]: 21. Islam menjadikan pernikahan sebagai satu-satunya tempat pelepasan hajat birahi manusia terhadap lawan jenisnya. Lebih dari itu, pernikahan sanggup memberikan jaminan dari ancaman kehancuran moral dan sosial. Itulah sebabnya Islam selalu mendorong dan memberikan berbagai kemudahan bagi manusia untuk segera melaksanakan kewajiban suci itu.


Nasihat

Janganlah ikut-ikutan budaya Barat yang sedang marak ini. Sebagai orang tua, jangan biarkan putra-putrimu terjerembab dalam fitnah pacaran ini. Jangan biarkan mereka keluar rumah dalam keadaan membuka aurat, tidak memakai jilbab[1] atau malah memakai baju ketat yang membuat pria terfitnah dengan penampilannya. Perhatikanlah firman Alloh subhanahu wa ta’ala:
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Alloh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Q.S. alAhzab [33]: 59)

Wallohu A’lam.

oleh Muklis Abu Dzar hafizhahullah


Minggu, 06 Maret 2011

SURAT CINTA DARI ALLAH

Saat kau bangun pagi hari, AKU memandangmu dan
berharap engkau akan berbicara kepada KU, walaupun
hanya sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur
kepada KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi
dalam hidupmu hari ini atau kemarin ……

Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan
diri untuk pergi bekerja …….

AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU
tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan
menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk ………



Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima
belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU
Melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berfikir
engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari
ke telephone dan menghubungi seorang teman untuk
mendengarkan kabar terbaru.

AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU
menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua
kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk
mengucapkan sesuatu kepadaKU.

Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang
sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara
kepadaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak
menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat
meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara
dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum menyantap
rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak
melakukannya …….

masih ada waktu yang tersisa dan AKU berharap engkau
akan berbicara kepadaKU, meskipun saat engkau pulang
kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus
kau kerjakan.

Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, engkau
menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya,
tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yg
ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat
engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi
kembali kau tidak berbicara kepadaKU ………

Saat tidur, KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah
mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau
melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun
namaKU, kau sebut. Engkau menyadari bahwa AKU selalu
hadir untukmu.

AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari.
AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar
terhadap orang lain. AKU sangat menyayangimu, setiap
hari AKU menantikan sepatah kata, do’a, pikiran atau
syukur dari hatimu.

Keesokan harinya …… engkau bangun kembali dan
kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini
kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU
…….. Tapi yang KU tunggu …….. tak kunjung tiba
…….. tak juga kau menyapaKU.

Subuh …….. Dzuhur ……. Ashyar ………. Magrib
……… Isya dan Subuh kembali, kau masih
mengacuhkan AKU ….. tak ada sepatah kata, tak ada
seucap do’a, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan
keinginan untuk bersujud kepadaKU ……….

Apa salahKU padamu ……. wahai UmmatKU????? Rizki
yang KU limpahkan, kesehatan yang KU berikan, harta
yang KU relakan, makanan yang KU hidangkan, anak-anak
yang KUrahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat
kepadaKU ………… !!!!!!! Percayalah AKU selalu
mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau
akan menyapa KU, memohon perlindungan KU, bersujud
menghadap KU …… Yang selalu menyertaimu setiap
saat ………


Sepatah Kata Buat SahaBatQ..!!!

Dlm tawa & duka, yakinlah selalu sobat...
bahwa segala luka yg menyobek hatimu
adalah pisau yg menancap di jantungQ
kesedihan yg nampak di raut wajahmu
adalah kepedihan terdalamQ
KETIDAKRAMAHAN dirimu adalah peyobek hatiQ

Taukah kau sobat???
bahwa secercah tawa yg dulu slalu m'hiasi wajahmu
kini tlah pudar....
Q ingin kau slalu m'jaga & melindungiQ
Sebuah tamparan yg slalu Q dpt,,,,jika Q salah
Sebuah bimbingan yg slalu merangkulQ,,,jika Q lemah
Tp kini Q tak m'dapatkannya lg
KEMANA Q HARUS M'CARI ITU SEMUA????

q TAU....
Memang tak mudah untuk Qt hadapi p'bedaan yg b'arti, untuk lewati rintangan yang silih b'ganti...!!
Dan tak mudah pula untuk Qt pahami & berbagi rasa di hati..!!
Tp ketahuilah sobat...
KAU ADALAH TEMPAT Q MEMBAGI KISAH..
KAU SEMPURNA M'JADI BAGIAN HIDUPQ APAPUN KEKURANGANMU...........!!!!

KAU TEMAN SEHATI
QT TEMAN SEJATI
GENGGAMLAH TANGANQ
& TUNJUKKAN PADA DUNIA "ARTI SAHABAT"


HoLiDaY wiTh FrIenDs

Bandung............
kota yang slama ini  Q dan teman2 Q cuma bisa lihat di TV,, akhirnya bisa kami kunjungi jg..
Itu smua berkat Praktik Belajar Klinik (PBK) di Bandung yg dibuat kampus kami,,:-)

1 Bulan kami PBK di bandung, tepatnya di RS Hasan Sadikin ,,
Kami berangkat dari Luwuk tgl 15 Januari 2011 naik pesawat ke jakarta tp harus transit dulu di Makassar....Sampe di jakarta, harus naik bis lg ke Bandung....
Pokoknya hari itu adalah hari yg melelahkan.....Tp karena bareng sm teman2,,setidaknya rasa lelah bisa terobati sedikit lach...!!!
Di Bandung  kami nginep di Wisma parahyangan di jalan Garuda.

Alhamdulilah,,,beberapa tempat wisata di bandung bisa kami kunjungi......mulai dari tangkuban Perahu, kawah putih,,,sampe batu cinta............
Pokoknya seruuuuuuuuuu banget...


Achhh....pengen lagi kesana bareng ma teman2Q

ni foto2 kami saat jalan2 ke tangkuban perahu :-)

Manis2 kannn...........:D





hehehe ni aQ.....:D


Nach ni foto2 kami waku di Batu cinta......bagus kan...???


Alami skali tempatnya........



Klw ni foto Q sm Sahabat2Q............








Tgl 13 Februari 2011,,waktunya kami balik ke luwuk....Jam 23.00 malam,kami berangkat ke Jakarta naik bis..
Trus skitar jam 06.00 Pagi, kami brangkat ke Makassar...Dan Alhamdulilah sekitar jam 11.00 siang kami sampai di Luwuk.....
Senang skali rasanya...................



Tp Q pengen lg balik k sana..Banyak skali kenangan manis disana
Doakan yach,,,smoga Q bisa ksna lg.... :-)